Laman

Tuesday 15 November 2011

Konfigurasi Access Point dan Konfigurasi DHCP Server

Untuk Postingan kali ini, kita akan mencoba membuat jaringan computer yang kurang lebih sesuai  topologi jaringan dibawah ini.
Apa yang ada di benak teman-teman saat pertama kali melihat topologi di atas? Apakah Laptopnya tersambar petir? Tentu saja tidak, Gambar kilat itu menunjukkan bahwa hubungan antara router dengan Laptop 1,2 dan 3 menggunakan Wireless, atau tanpa kabel atau saat masih SMA disebut dengan nirkabel. Namun, istimewanya kali ini komunikasi antara router dengan ketiga Laptop yang seperti tersambar petir itu menggunakan DHCP.
Sedikit kita buat ringkas saja, DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Perhatikan pada gambar, Network A menggunakan IP static, jadi untuk klien,yaitu Laptop0 juga harus ditanam IP agar bisa terkoneksi dengan Router, segangkan untuk Laptop 1,2 dan 3 tidak di tanam IP karena Untuk Network B menggunakan IP DHCP, sehingga secara otomatis, Laptop 1,2 dan 3 sebagai Klien untuk Network B akan mendapatkan IP.
Mengenai koneksi Wireless, kita akan setting perangkat wireless menjadi Access Point. Namun perlu di ingat bahwa tidak semua routerboard terdapat MiniPCI sebagai perangkat wireless. Secara ringkas, AP(Access Point) akan menyebar sinyal yang nantinya bisa di scan /atau ditangkap oleh Klien. Jika Klien sudah mengkoneksikannya, maka secara otomatis router akan memmberikan IP sesuai dengan Range yang telah ditentukan. Langkah2 setting di router secara garis besarnya adalah:
1.      Memberikan IP address pada interface wlan1
2.      Mengkonfigurasi Wireless
3.      Menentukan range IP untuk DHCP (IP Pool)
4.      Membuat DHCP server
5.      Cek Routing
Okelah kalo begitu, kita mulai saja praktikum di kesempatan kali ini. Jangan lupa kalopostingan ini merupakan lanjutan dari postingan2 sebelumnya,jadi kalo kebingungan,mending baca-baca postingan sebelumnya. Okay….siippp
Sebelumnya koneksikan laptop dengan Router, kemudian remote menggunakan Winbox.
Setelah itu bukalah masukkan IP pada wlan1, caranya seperti sebelumnya, yakni klik IP pada Main Menu, kemudian pilih Address. Klik pada tanda + (Plus) berwarna merah yang terdapat pada bagian kiri atas. Pada Textbox, isilah kolom Address dengan 192.168.3.1/24, artinya, IP yang kita gunakan adalah 192.168.3.1 dengan subnetmask 255.255.255.0. Untuk Network dan Broadcast bisa kita kosongi, karena Mikrotik bisa melakukan penghitangan sendiri. Untuk  Interface, kita pilih interface yang sesuai dengan konfigurasi. Karena kita menggunakan wlan1, maka pilih wlan1. Kemudian klik OK. IP pada router, secara default digunakan sebagai Gateway.
Kegunaan setting Wireless adalah untuk membuat Access Point yang digunakan untuk menyediakan koneksi wireless. Caranya yaitu klik Wireless pada Main Menu. Klik wlan1, maka akan muncul jendela interface <wlan1>. Kalau wlan1 masih belum aktif,aktifkan dengan cara blok wlan1,kemudian klik centang biru di atasnya,sehingga wlan aktif. Pilih tab Wireless, kemudian lakukan pengaturan sebagai berikut
  1. Mode :ap bridge
  2. Band: 2.4GHz-B/G
  3. Frequency: 2412 MHz (Optional,bisa pilih yang lain)
  4. SSID: MyMikrotik(Nama AP yang akan terlihat saat Klien men-scan,Bisa menurut selera)
  5. Antenna Mode: antenna a
  6. Klik OK

Selanjutnya adalah setting IP Pool. IP Pool ini merupakan range IP yang nantinya akan diberikan secara otomatis kepada klien. Banyaknya klien juga ditentukan oleh IP Pool ini, dengan catatan IP Pool ini masih dalam satu network dengan IP Gateway yang merupakan ip wlan1. Sebaiknya IP wlan1 tidak dimasukkan ke dalam IP Pool ini,meskipun sebenarnya jika dimasukkan tidak masalah. Untuk setting IP Pool ini,klik IP pada Main Menu,kemudian pilih Pool. Beri nama IP Pool dengan nama Pool1 (Optional),kemudian masukkan rang IP. Karena IP pada wlan satu adalah 192.168.3.1/24, itu berarti Gateway menggunakan 192.168.3.1 dan range ip antara 192.168.3.1 sampai 192.168.3.254. Jika ingin membuat IP Poll dalam ukuran maksimum, maka masukkan 192.168.3.2-192.168.3.254 dalam kotak address. Namun jika hanya ingin memiliki sepuluh klien, maka masukkan 192.168.3.2-192.168.3.11, dan range dimulai dari berapapun terserah,asalkan masih dalam satu network. Untuk Next Pool biarkan saja “none”.
Untuk setting DHCP, klik Main Menu IP kemudian klik DHCP Server,karena kita akan membuat server untuk DHCP. Pada tab DHCP, klik tanda +(plus warna merah), untuk membuat server DHCP, selanjutnya konfigurasi seperti berikut.
  1. Name : server1(optional)
  2. Interface : wlan1(Karena yang akan kita gunakan sebagjalur  adalah wireless)
  3. Address Pool:pool1(sesuai dengan IP Pool yang telah kita buat)
  4. Klik OK                                                
     
Belum keluar dari jendela DHCP Server, pilih tab Network. klik tanda +(plus warna merah), untuk membuat pengaturan Network, selanjutnya konfigurasi seperti berikut
  1. Address:192.168.3.0/24(Network Address yang kita gunakan)
  2. Gateway:192.168.3.1
  3. DNS Server:192.168.1.1(Sembarang,karena masih Jaringan Lokal)
  4. DNS Domain:mikrotiku.com(Sembarang)
  5. Klik OK




Kemudian Cek Routing yang ada pada Mikrotik. Cek routing ini hanya memastikan apakah sudah ada Ruouting yang tercipta dalam tabel routing,karena secara default,kedua Network A dan B sudah Directly Connected,jadi tidak perlu ada penambahan Routing lagi.
Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa pengaturan TPC IP pada Wireless Network Connetion  sudah menggunakan Obtain IP Address Automatically




Sekarang konfigurasi sudah selesai, dari klien saatnya melakukan scan Access Point dan mengkoneksikan  dengan Router. Setelah terkoneksi,buka command prompt dan ketikkan ipconfig untuk cek apakah Laptop Klien sudah mendapatkan IP. Jika sudah, lakukan tes ping dari klien Network A ke Gateway 192.168.3.1.
 Jika berhasil,lakukan ping ke IP klien Network B,jika belum berhasil,,,,Ya Sudah.
Tp jika belum berhasil, coba cek kembali konfigurasi.
Semoga Bermanfaat,Selamat belajar

Sunday 13 November 2011

Konfigurasi Mikrotik menggunakan Telnet dan Tip Trick CommandLine Mikrotik


Untuk kesempatan kali ini, kita akan menyambung postingansebelumnya. Pada artikel sebelumnya, kita sudah bisa mengkoneksikan dua laptop dengan router. Kali ini kita akan mencoba konfigurasi Mikrotik dari telnet, menggunakan command prompt yang ada di Windows. Cara ini bisa juga dilakukan menggunakan Terminal di linux.
Untuk memulai,kita buka command prompt yang ada di windows. Kemudian ketikkan C:>telnet 192.168.2.1.
Setelah di enter, masukkan login dan password. Pada bagian login masukkan admin dan password dikosongi(sesuai konfigurasi sebelumnya), enter. Selamat, sejauh ini kita sudah bisa mengakses mikrotik melalui Telnet.
 
Selanjutnya kita mencoba konfigurasi mikrotik melalui Telnet ini, menggunakan Command Line.
Sebenarnya cara command line tidak terlalu sulit, karena Mikrotik sudah menyediakan bebrapa kemudahan untuk keperluan tersebut.
Hal yang paling penting adalah selalu ingat tanda Tanya (?) kapanpun kita perlu bantuan untuk menuliskan perintah. Artinya, kita tidak harus hafal secara keseluruhan karena mikrotik akan membantu kita untuk menampilkan perintah yang mungkin diketikkan saat itu.
  Struktur Folder Command Line Mikrotik
Folder yan gdimaksud disini bukanlah folder untuk menyimpan fil, tetapi hanya istilah yang digunakan untuk menyebut struktur perintah Mikrotik yang diibaratkan sebagai sebuah folder.
Saat login pertama, kita berada di root folder, ditandai dengan bentuk prompt [admin@MikroTik] >. Admin berarti kita login sebagai user yang bernama admin. Mikrotik ini berarti kita login di router dengan nama Identity Mikrotik yang bisa diubah-ubah.
Jika kita sering mengubah IP address,tentu kita akan sering mengetikkan perintah IP address add address. Untuk mempersingkat, kita bisa pindah ke folder IP,caranya ketikkan ip,kemudian enter. Maka prompt akan berubah menjadi [admin@MikroTik] /ip>. Jika ingin lebih dalam lagi, bisa mengetikkan address sehingga prompt berubah menjadi [admin@MikroTik] /ip address>. Untuk mundur satu folder,ketikan .. (titik dua kali). Maka prompt akan kembali lagi menjadi [admin@MikroTik] /ip>.
Jika langsung ingi kembali ke folder root,ketikan tanda / (garis miring), maka prompt akan kembali menjadi [admin@MikroTik] >
Konfigurasi dengan Command Line ini akan lebih mudah jika kita sudah menghafal susunan perintah yang ada di Main Menu Winbox, popup menu dan setiap perintah yang ada di jendela, karena command Line dan perintah-pperintah yang ada di menu-menu winbox memiliki struktur yang sama. Yang perlu dihafal adalah perintah-perintah untuk menambah seerti add, trus melihat konfigurasi “Print” dan yang lain.
Selamat belajar,Semangkat….